Search This Blog

Monday 23 July 2018

Pengalaman menggunakan Kapal RoRo ke Tanjung Pinang

Assalamualaikum wr wb

Sedikit berbagi pengalaman seperti judul diatas, yaitu menyeberang pulau menggunakan kapal RoRo dengan kata lain, menyeberang ke Tanjung Pinang dengan membawa kendaraan pribadi. Kali ini kami berkesempatan untuk melakukan hal tersebut agar bisa merasakan pengalaman baru, tidak selalunya menggunakan speed boat yg notabene bisa lebih cepat dan nyaman.

Jadi kami berusaha untuk mendapatkan keberangkatan paling awal jam 7 pagi dari Pelabuhan ASDP Tanjung Punggur, namun apa daya kami belum memperhitungkan waktu atau proses menaikkan kendaraan (walaupun antrian tidak banyak) dari daratan ke kapal. Walhasil, kami pun sempet terangkut di keberangkatan yg jam 8.


Tiket kendaraan termasuk pengemudi. Untuk penumpang dewasa sekitar 20ribu, anak2 15ribu.


Antrian paling belakang dalam kapal RoRo, patut diacungi jempol untuk ABK yg mengatur posisi2 kendaraan2 berupa sepeda motor, mobil maupun truk.

Perjalanan kurang lebih 1 jam diatas kapal RoRo, dengan fasilitas yg seadanya. Hanya kursi sederhana di luar ruang utama dan kebanyakan penumpang2 lainnya memanfaatkan ruang2 yg ada senyaman mungkin. Singkat kata setelah kapal merapat, barulah kami turun menuju kendaraan dan ternyata ABK lainnya sudah geleng2 kepala melihat kami dengan santainya (laksana tanpa dosa) masuk ke kendaraan dimana kendaraan kami menghalangi beberapa kendaraan lainnya,,,, he,,, 5x,, ya makluuuuum namanya juga pengalaman pertama.....

Akhirnya sampai juga kami di Pelabuhan ASDP Tanjung Uban sebagai langkah awal agar bisa jalan2 ke Tanjung Pinang menggunakan kendaraan pribadi. Tidak menyisakan waktu lama,,, langsung saya tancap gas berbekal pengalaman berjam2 didepan monitor komputer dengan tampilan Google map untuk menghapalkan rute2nya. Namun apa daya, masih juga salah jalan, persis setelah belokan pertama (kekiri) setelah keluar Pelabuhan,,,, yg semestinya belok kanan setelah beberapa ratus meter,,,,, bablas aja,,, dan ternyata jalan buntu karena ada kompleks perkantoran Pertamina. Setelah U-turn, saya turunin tingkat adrenalin nya,,, alih2 mau mencari kendaraan2 lain nya yg kemungkinan akan mengarah ke TanjungPinang. Yes,,, kayaknya saya menemui ada kendaraan travel, langsung deh mengekor dengan taatnya dibelakang.
Perjalanan darat dari Tanjung Uban menuju Tanjung Pinang agak berkelok2 dan naik turun kontur jalannya,,,, kurang lebi 55km-an menurut peta. Karena kami juga ingin mengejar target, maka saya coba memacu kendaraan di kisaran 80kpj - 100kpj, toh juga susah dpt segitu di jalanan Batam. Singkat kata jam 10.30 kami baru memasuki kota Tanjung Pinang dan masih harus berjibaku mencari alamat di tengahkota. Lain halnya kalo mencari alamat2 wisata yg sangat terbantu dengan rambu2 petunjuk,,, lha kali ini kami mencari lokasi sebuah masjid. Singkat kata kami menemukan lokasi nya, kami datangin dan akhirnya kami pun balik arah untuk pulang.

Namun tentu saja kami menandai beberapa spot untuk kami datangi searah jalur pulang. Setelah kami mencukupi perbekalan, langsung saya arahkan kendaraan dan melaju untuk mencari Buah Durian yg dijajakan sepanjang perjalanan, setelah mendapatkan beberapa Durian, langsung kami menuju Gurun Pasir Telaga Biru. Horraaaay,,, bisa kesini juga, biasanya kami hanya melihat2 dari gambar2 temen2 saja di berbagai media sosial.


Ini dia telaga biru nya, sebenarnya ada beberapa lagi ternyata setelah kami explore lebih dalam lagi kearah dalam.



Katanya mirip suasana di Timur Tengah yaa...??


Kami nggak berlama2 disana, secukupnya karena harus mengejar jadwal RoRo juga. So,,, langsung tancap gas ke pelabuhan.

Singkat cerita lagi, jam 14.30an,, kami sampai di antrian, dan berharap bisa berangkat jam 15.00, namun yaaa itu tadi,, ternyata lama jga proses menaikkan kendaraan2nya.


Kami mendapatkan antrian diawal niih.


Tuuul kan,, dpt antrian lebih awal,, nyatanya masih sempet ngliat proses menaikkan kendaraan2 sesudahnya.


Sekali lagi acungan jempol untuk ABK yg mengatur posisi kendaraan, dan terlebih lagi, para sopir2 yg berpengalaman dalam merapatkan kendaraan yg amit2 segede gitu.

Perjalanan pulang ditempuh sama dengan keberangkatan nya, namun kali ini kami bisa lebih nyaman karena mendapatkan kursi paling depan biar leluasa pemandangannya. Alhamdulillah satu jam perjalanan ditempuh dengan lancar, dan kami siap2 akan turun, eitssss,,, kami langsung belajar dari pengalaman, jadi beberapa saat sebelum merapat, kami langsung menuju kendaraan yg terparkir amat sangat mepeeeet di satu sisinya. Jadi pas pintu palka terbuka,, langsung wuzzzzz,, bisa keluar pelabuhan dengan membawa pengalaman seru, pertamakalinya naik kapal Roro. Selain membawa pengalaman baru,,, tentu saja kami juga membawa aroma Durian yg terkunci di dalam kendaraan, dan bikin mual2 penumpang lainnya,,,,,, wkwkwkkwkwkw.

Wassalamualaikum wr wb