Search This Blog

Friday 2 September 2011

Kolaborasi Aspen dengan HBH-PV720

Kali ini aku nyoba bikin sedikit testimoni kususnya tentang Bluetooth Headset HBH-PV720 dari SE. Kepikiran pengen nyoba headset wireless karena memang ternyata lebih enak makenya daripada yg non wireless dari segi fungsional. Itupun juga dipicu oleh ketahanan batterynya Aspen dimana ngecharge hampir seminggu sekali dengan pemakaian normal.

So,,,dah hunting bluetooth headset di FJB nya forum sebelah karena kalo beli langsung,,mahal2,,trus lagi nyari di sini,,nggak dapet2 yg SE,,,kalo yg abal2 siiih,,banyak. Singkat kata,,,deal dengan harga yg memuaskan. Sengaja milih yg mono,,,soalnya nggak bakalan dipake buat ndengerin musik macak punyanya MW-600, DS-200/220/970/980 dsb.

Pertama terima barangnya,,,langsung di test,,,sempet bingung sampe sejam,,koq nggak bisa pairing terus...? Ternyata.......hi...5x...kurang baca manual guidenya dengan seksama,,,maklum,,,kebanyakan nonton James Bond.. Setelah di charge,,,connect,,,dan,,,tadaa.....pairing successfull......Wouw,,,test outgoing call....lancar,,,,dan...maknyus,,,,nyaman,,,tangan masih bisa ketak-ketik keyboard sambil mulut cuap2 tanpa takut adanya kabel2 berseliweran.

Ini pas lagi disandingkan dengan Aspenku...


In the box


Sampe hari ini pemakaian masih normal,,,dan pairing dengan hape lain juga gampang,,sementara pairing sama Aspen dengan P1,,,tapi kayaknya harus salah satu,,nggak bisa dua2 sekaligus...

Review Aspen ada disini.

Thursday 28 April 2011

[Comparison] Aspen vs other

Berikut ini perbandingan fisik Aspen dengan beberapa handphone lainnya.
Review singkat telah ada di blog sebelum ini disini

SE Aspen vs Satio

Tampak Depan


Tampak Belakang



Tampak sisi2 samping


Aspen vs X10

Tampak Depan



Tampak Belakang


Tampak sisi samping



Trio OS..


Kuartet OS


Terakhir sempet dijejerin sama N8 berikut..


Tambahan lagi hari ini, 3 May 2011
HTC Desire HD nya temen..
Tampak depan; 2.6inchi vs 4.3inchi diagonal layar...


Tampak Belakang; 3.2mp vs 8mp

Saturday 9 April 2011

[Review] Sony Ericsson M1i - Aspen aka Faith

Sebenernya nggak ada niatan banget pengen beli nih hape setelah tanpa sengaja pas transaksi di atm yg kebetulan di kompleks pertokoan elektronik, muter2 sebentar buat window shopping,,,iseng nanya2 ke konter langganan,,,,doski punya yg 2nd, baru aja bbrp jam dilego sama si empunya. Cuman dihargai 1.35jt komplit,,,,waaaah menarik banget harganya,,,ya udah,,dibungkus aja,,,dah keburu malem ntarnya.

So,,,walhasil nih hape dah 2mingguan ditangan,,,tapi masih belum apal karakternya.

Coba aku kupas satu persatu yaa...?

Dengan titel Greenheartnya, so pasti package nya dibuat seringkas mungkin dengan tanpa adanya CD bawaan, boxing yg mungil, charger dengan gravir-an greenheart, handsfree dan sarung bawaan putih khas greenheart.



Body

Terbuat dari plastik abiiiis,,,,nggak nampak seelegan X10 dengan sudut2 yg membulat dan "curvature style" pada bag belakangnya bikin nyaman digenggaman.
Asli deeeh enak banget ternyata pegangannya hape2 yg lebar.
Nih hape tidak mempunyai dedicated camera button, jadi masih make tombol tengah navigasi untuk shutternya. Silakan dicek gambar2 berikut.



Bagian atas cuman terdapat tombol power dan port 3.5mm.


Bagian kanan dan kiri didedikasikan untuk tombol volume dan port micro USB


Back covernya tidak terlalu istimewa, namun curvature style merupakan hal yang baru bagi penulis.


User Interface

User interface terbaru dari produk Windows Mobile versi 6.5 membawa banyak perubahan layout dari versi sebelumnya seperti nampak dibawah ini, namun malahan tampak kelihatan tidak rapi menurut saya.

Tampilan jenis panel dan layout menu.


3d Messaging dan Threaded View yang nampak atraktif.

Multimedia
Dengan dukungan Windows Media Player 10, cukup mumpuni untuk mengakomodir keperluan audio dan video.


Ditambah adanya fitur Slide View untuk semua keperluan audio video dan juga messaging.

Keluaran speakernya lumayan kenceng loo...? nggak ngira,,kirain biasa2 aja. Untuk handsfree bawaan,,,jangan diharap deeeh,,,harus dipakein Senheiser biar lebih yahuuud.

Konektifitas
Dengan dukungan wifi type B/G sudah cukup untuk menjelajahi internet dan browser bawaan pun sudah support flash.
IE mobile agak lambat untuk ng-load gambar2 ato mungkin tergantung settingan kali yaa...? Tapi sayangnya belum mendukung multitab.
Pun demikian dengan Opera Mini 5 atopun Opera Mobile 10.
Fasilitas messenger bawaan dari Windows Live tapi sayang karena kontak ku jarang yg pake Windows Messenger,,jadinya tetep menggunakan Palringo / Sh Messenger.



IE mobile, facebook dedicated apps dan Opera Mini 5.

Tidak lupa juga untuk dukungan Skype.



Google Maps belum bisa maksimal karena jarang make di luar ruangan, jadinya susah buat ng-lock satelit.

Akurasinya juga jauuuuuh bangeeeet,,,masak di tengah lautan,,,walaupun site kami memang di pinggir lautan.


Ini dah agak mendingan berada di daratan...

Device Information
Berikut ini beberapa informasi yg terdapat di Aspen


Kamera & Video Recording

3.2 mp nya standard abiiiiis,,,,tanpa dukungan flash, fixed focus dan secuil settingan seperti dibawah.
Tanpa secondary kamera buat video call.



Sample outdoor


Sample indoor.

Overall
Sangat bagus untuk mendukung kinerja kantoran dimana kekuatan battery dapat diandalkan. Sehari2 saya pake kerja dengan menghidupkan wifi sampe 4jam untuk konek ke jaringan kantor. Kirim/terima email, sms dan sesekali terima telpon masih mampu bertahan 1.5hari.
Untuk multimedianya,,,jangan terlalu berharap banyak dengan hanya tersedianya kamera ala kadarnya. Mungkin fitur audio videonya terbilang lumayan dengan disematkannya port jack 3.5mm sehingga kita bisa menggunakan pilihan headset lainnya.

Untuk keperluan diluar ruangan masih sangat disayangkan karena backlight nya tidak mampu melawan teriknya siang hari.
Messaging,,sangat puas dengan dedicated thumb qwerty (karena nggak mungkin bisa make jari2 lainnya) namun sedikit sayang letak tombol "RTYU" sangat dekat dengan navigasi pad sehingga kadang agak susah mencetnya.


Mungkin segitu dulu yg sempet direview, mohon maaf kalo semrawut...

Perbandingan fisik Aspen dengan SE X10, Satio di halaman sesudahnya disini

Tambahan: 23 June 2011.
Ada sesuatu yang beda di kalendernya Aspen,,,,(mungkin) unik dibanding yg lainnya.
Dimana setelah semalem sempet ngecek,,,seperti yg terlihat dibawah ini.

Ternyata,,eh ternyata,,,,hari2 libur yang tertera merupakan hari2 libur muslim,,so,,,tambah demen aja sama ni hape.

Coba diliat sampe sebatas mana hari2 liburnya,,,ternyata mentok di taun 2013.


Aku belum tau,,,apakah cuman di Aspen ku aja,,,ato memang semua Aspen,,ntar masih ditanyain ke temen2 yg lain juga...

Tambahan 3 Sept 2011 Kolaborasi Aspen dengan HBH-PV720 disini

---------------------------------------------- Update per tanggal 30 Januari 2012. Aspen saya sudah diganti dengan Xperia X2 sejak Sabtu kemaren, jadi mohon maaf jika ada pertanyaan2 lanjutan yg tidak dapat saya jawab. Tapi gimanapun fitur2nya nggak beda jauh dengan X2,,,kemungkinan besar masih bisa dicek dengan X2. Terimakasih atas atensinya. ----------------------------------------------


Jika ingin mencoba windows phone 8, silakan coba produk tetangga dibawah ini.
HTC Windows Phone 8X - Black

Friday 25 February 2011

P1 Dissasembly

P1 Dipretheli

Sekedar sharing ato bisa sebagai tutorial bagi yg punya Elena untuk bongkar pasang bagian2nya.

Berikut merupakan beberapa alasan saya sehingga nekat mau ngebongkar sendiri si Elena.

Kurang responsifnya beberapa tombol seperti, jog dial, back key, fast port.
Penasaran (ini alasan terbesar)

Peralatan utama:
Buku panduan bongkar pasang kusus P1.
Obeng torx
Contact cleaner
Plectrum (bisa diganti pake klip plastik asal kuat).
Cemilan (wajib buat nunggu fast port kering)

Waktu pelaksanaan : minggu, 7 Juni 2009
Dis-assembly time : 30 menit
Re-assembly time : 20 menit
Break time : 1 hour for snack and hot tea.

Pas jam 3 sore saya mulai ngebongkar P1, dimana peralatan sudah lengkap seperti yg telah disebutkan. Langsung saja mulai seperti arahan buku panduan, yaitu untuk bag belakang (antenna lid), setelah buka tutup battery, ngeluarin batt, lepas 3 baut (+) yg ada. Setelah itu menggunakan plectrum, dibuka pinggiran casing dari ujung bawah sampe ujung satunya.
Pas ngebuka bag belakang,,masih keliatan lapisan tipis cairan parfum yg dulu sempat ngebasahin P1ku.
Agak susah melepas casingnya karena masih ada bawaan lem dari sononya.

Front panel
Nah ini yg paling susah aku lakuin, hampir ¼ waktu ngebongkar habis untuk ngelepas bag ini. Ada 2 baut bintang di bag atas kanan kiri, dan harus ada sedikit aksi untuk melepas kait yg ada di sekeliling panel depan (bag dalam), namun kait utama cuman ada 3 di atas dan samping kanan kiri. Bener kata bro Kupret, susah bukanya.

Keyboard
Setelah bisa ngelepas front panel, baru keliatan keyboard layout beserta 2 baut bintang buat dilepas. Dari sini kayaknya dah lancar buat ngelepas bag2 nya satu persatu.
Tapi sedikit hati2 untuk melepas kabel flex keyboard dari konektornya.

LCD
Hanya perlu melepas kabel flex antara lcd dengan board.

PCBA
Disini ada 4 baut (+) yg perlu dilepas (dibuku petunjuk tertulis 5 baut, dicari2 cuman nemu 4 baut). Pake bantuan plectrum trus tarik ke kanan untuk melepasnya, jangan tarik ke atas karena bakalan nyanthol sama jog dialnya.

Selebihnya saya cuman ngelepas system connector (fast port), untuk bag2 lainnya (camera, antenna, mic, speaker, vibrator, liquid intrusion indicator, etc) tidak saya utak-atik. Setelah bisa lepas system connector,,,baru deh contact cleaner beraksi, langsung saya hajar (baca: semprot) habis-habisan fast portnya biar ilang “kotoran”nya, namun sayang karena contact cleaner yg bisa saya dapatkan bukan yg jenis cepet kering,,jadi agak lama nunggu kering (padahal cuman kepake 3 kali semprot, tau gitu minjem aja di toko…hi..4x). Tapi ada baiknya juga untuk rehat bbrp saat buat solat ashar.


Fast port


Contact cleaner


Setelah istirahat, baru di cek bag2 lain yg bisa dijangkau, dalam hal ini,,jog dial spt gbr dibawah.


Keliatan kan kotoran2nya,,cuman perlu dibersihin pake kuas yg kecil,,,insyaallah bakalan responsif lagi.

Sempet juga ngganti screen guard lama yg dah baret2 pake screen guardnya K810 yg lebih luas areanya,,namun sayang kemaren salah beli yg K800, jadi lebarnya kurang bbrp millimeter. Sempet rada ngeri juga ngeliat lcd touchscreen yg keliatan tebel,,bisa kebayang kalo rusak berapa duit nggantinya.

Gambar keseluruhan bag2 Elena yg berhasil di bongkar.


Setelah yakin dah kering fast portnya, dan cukup puas ngeliat2 bagian lain, baru deh di pasang kembali semua bagian2nya.

Akhir kata, semua bagian bisa kembali ke tempatnya masing2 dan setelah dinyalakan,,,Alhamdulillah, nggak ada kendala, setidaknya sampe saat ini. Rencana mo ditest semua aplikasi dan fungsinya yg kurang lebih butuh waktu sampe seminggu.
Malahan pas dinyalain, sempet dapet sms masuk dari adikku, sempet shock ngeliat isinya berita ttg kecelakaan sepupuku, sempet aq bales, malah bikin bingung adikku, ternyata tanggalnya ngereset jadi awal taun 2008.


Hasil : Puas secara overall dengan beberapa catatan berikut ini.
Fastport, lancar jaya…langsung cespleng begitu colokan handsfree masuk,,nggak perlu lagi goyang2 sedikit.
Jog Dial -> semakin responsif
Back key -> masih sama aja dengan yg dulu.
Layar -> kinclong karena dah ganti screen guard baru.
Casing depan bag samping agak terkoyak sedikit, namun tidak apa karena memang rencana mo ganti casing, ato mo di painting dengan warna baru untuk poyek ke depannya.
Kepuasan bathin -> puas banget deeeh….!

Friday 18 February 2011

Notepal Infinite - Gold version - review

Assalamualaikum wr wb

Mencoba untuk membuat review singkat tentang produk Coolermaster, kususnya seri Notepal Gold yg baru bbrp minggu dibeli.

Berikut ini beberapa poto bersama laptop Acer timeline 4810TZ ku.




Tampak atas


Tampak samping kiri, masih ada sisa ruang untuk laptop 14" widescreen.




Zoom-in port usb, input/output port




Tampak belakang yg nampak port usb, input, output dan tombol start/stop


Tampak samping kanan yg masih keliatan sisa ruangnya


Secara keseluruhan sangat nyaman dipake untuk pangkuan laptop mengingat selama ini kalo laptop dipangku akan terasa kurang nyaman karena panasnya (walopun menurut sensor,,,max cuman 50deg aja).


Terdapat 3 tingkat putaran kipas sesuai kebutuhan tapi menurut pengalaman,,di tingkat paling kecil aja sudah cukup untuk mereduksi sekitar 5 deg C, dengan tingkat kebisingan yg nyaris tidak kedengaran (kecuali di malam yg sunyi dan geeelap ini,,,ups,,koq jadi nyanyi....).
Pada tingkat putaran medium, sangat terasa penurunan panasnya yg sampai 10 an derajat C. Dan terakhir pada tingkat putaran maksimum,,walaupun belum pernah di test (maklum jarang ng-game), ane yakin bisa sampe 17 derajat penurunan suhunya sesuai klaim promonya. Tentu saja konsekuensinya pada kebisingan yg agak kentara daripada tingkat putaran dibawahnya. Namun demikian masih lebih senyap dibandingin cooler pad portable ku yg semacam kaki kepiting itu loo...!
Skrinsut penurunan suhunya menyusul,,,belum nemu aplikasi buat sensor suhu yg mumpuni. Sementara masih ngandelin Everest ultimate aja.


Tampak atas apa adanya


Dibawah port2, terdapat cekungan untuk melipat kabel ke sebelah kanan port usb laptop agar lebih rapi.


Pada tipe Infinite-4 port usb, bagian ini menjadi dudukan 3 port usb tambahan lagi.


To be continued